Sulsel - Persatuanindonews.com || Sebuah video sadis viral di media sosial (medsos), terlihat seorang seorang Bocah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) dianiaya seorang pria.
Dalam video yang berdurasi 1,25 menit tersebut, terlihat sang bocah diinjak dan dibanting kelantai oleh pelaku.
Tidak hanya itu anak berbaju hijau itu juga diseret oleh pelaku dengan dipinggangnya terdapat senjata tajam jenis parang. Setelah diseret anak itu kemudian diangkat dan diturunkan lagi ke lantai. Hal itu terjadi berulang kali, setelah dibanting anak itu kemudian dipukul dengan tangan.
Kanit PPA Polres Bulukumba, Aiptu Ahmad yang ditemui di Mapolres Bulukumba, Sulsel membenarkan hal itu.
Dia mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di Dusun Bontosumange, Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba, Sulsel.
“Kejadiannya hari Minggu kemarin,” ucap Ahmad ditemui Selasa (10/9/2024)..
“Korban tersebut berinisial S berusia 10 tahun sedangkan terduga pelaku berinsial F berusia 44 tahun. Mereka adalah warga setempat warga Dusun Bontosumange,” tambahnya.
korban tersebut masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) sementara hubungan korban dan pelaku kata Ahmad, adalah keluarga dekat yakni keponakan dan paman, yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal korban.
“Korban adalah anak yatim, ayahnya telah meninggal dunia,” imbuh Ahmad.
Pelaku nekat menganiaya korban lantaran pelaku kesal korban mengambil uang milik neneknya atau orang tua pelaku.
Ia mengatakan, saat pelaku ini ditangkap usai dilaporkan oleh ibu korban di Polres Bulukumba. Dari hasil pemeriksaan sementara pelaku tega melakukan itu karena emosi dengan korban.
“Motif sementara tiba-tiba melakukan kekerasan itu, karena bermaksud memberikan pelajaran kepada korban yang sering mengambil uang milik neneknya tanpa izin,” ujarnya.
Polisi juga telah melakukan visum terhadap korban untuk proses penyelidikan. Sementara korban saat ini juga telah dibawa ke rumah aman Tim Reaksi Cepat (TRC) UPTD Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Bulukumba, Sumsel.
(Red)
0 Komentar